Sabtu, 22 Agustus 2015

waria juga manusia

Night sobattt,,,
lumayan lama ya ga ngeblog,,,kirain modem euke udah  habis buat download film mobil si dede,,,eh ternyata masih.HOREEEEEE,,
malam ini saya bagi sajak saja ya,,,besok saya share tentang pembuatan kotak made to order saja ya,,,
sebenarnya masih banyak list yang ingin saya tulis disini. tapi karena uda larut malam,,,,mo bobok aja dulu...
langsung aja yaa
Sajak Waria
Oleh: D.K.Dev
Sungguh aku bukan Barbie ibu
Di dadaku banyak perang sedang berkecamuk
Aku merasakannya,sungguh
Merasuk menguasai ruh serta raga
Menggemulaikan sudut demi sudut ditubuhku
Entahlah apa in?

Ada yang menyebutnya takdir
Ada yang menyebutnya pilihan
Entahlah,,,
Mungkin malaikat pengatur jasad keliru
Sampai aku bisa terjebak di sekujur tubuh lelaki
Jadilah aku dijuluki waria
padahal aku sudah punya labia minora,labia miyora
sebuah vagina hingga mirip yang asli
andai aku bisa memproduksi anak,sungguh mukzizat
tapi sudahlah…
mungkin tuhan sudah terlanjur marah padaku
hanya demi menyempurnakan kewanitaanku
Tuhan,bila aku bisa menuntut
Kenapa jiwaku ditempatkan ditubuh laki laki
Padahal jiwaku jiwa perempuan,dan Kau tau
Aku merasakan kelembutan seorang perempuan
Suaraku pun lembut bagai perempuan
Bahkan ketika baligh tiba
Hasrat nafsuku pun tertuju pada lelaki
Semakin dewasa aku semakin terkurung ditubuh ini
Aku juga masih ingat betul masa kanak itu
Ketika Ibu menghadiahi aku banyak butiran bola
Lalu aku datang dan mendekap perutnya
“ibu aku tak bahagia dg bola,aku lebih suka boneka”
Tuhan kau tau
Ketika banyak laki-laki dan perempuan
Mengaku tau agama,tau engkau
Mengganyang sekonyong konyong
Sedang kelakuan NOL
Andai saja kalian seperti aku
Yang sengsara setiap pagi
Melihat sebatang daging yang menggantung di selangkangan
Tapi,sudahlah,,,
Keprihatinan dan perhatian kalian hanya modus saja
Lihatlah bila siang sudah bergantin
Badut badut datang
Bermain main di kedalaman kelaminku
Atau bila kau mau
Aku akan datang menjelma kupu-kupu
Dan telanjang bersamamu
Kemudian datanglah masa
Lalu kau sebut aku sumber bencana negara
Kau sebut aku pendekat kiamat
Aku murka
Tapi,sudahlah pemerintah mana yang mau mendengar
Catatan catatan keluh kesahku
Biarlah, aku adalah aku
Yang lalu biarkanlah berlalu

Tidak ada komentar:

Posting Komentar